Tampilkan postingan dengan label Kefir untuk kanker. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kefir untuk kanker. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 Desember 2019

KEFIR UNTUK TUMOR PAYUDARA

Kefir Versus Tumor Payudara

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 14/06/2019

Fermentasi susu menjadi kefir yang kaya asam amino.

Paduan kefir dan madu mengelakkan Anisa dari operasi pengangkatan payudara akibat tumor.
Permintaan pakaian ketika bulan puasa cenderung meningkat. Anisa yang berprofesi sebagai penjahit juga melayani pesanan dari pelanggan cukup banyak. Perempuan yang kini berusia 45 tahun itu memilih makanan cepat saji—termasuk ketika berbuka dan makan sahur karena praktis. Anisa menghentikan kebiasaan itu pada Mei 2018 ketika tangannya meraba benjolan di payudara kiri membesar.

Anisa menjadi penyintas tumor.
Perempuan kelahiran September 1973 itu memeriksakan diri ke dokter spesialis patologi anatomi. Dokter pun menyarankan Anisa menjalani pengangkatan jaringan tubuh atau biopsi untuk pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan hasil laboratorium, dokter menyatakan jaringan itu merupakan sel tumor ganas. Dokter menyarankan Anisa menjalani pengangkatan seluruh payudara kirinya.
Kefir dan madu
Tumor payudara merupakan pertumbuhan sel-sel pada kelenjar susu yang tidak normal. Sel-sel itu membelah diri dalam jumlah banyak sehingga tidak terkendali. Tumor ganas pada payudara dapat disebut dengan kanker. Menurut dr. Benyamin Intosius pola makan yang tidak teratur menjadi pencetus terjadinya kanker payudara.
Menurut dokter di Rumah Sakit Atmajaya, Jakarta Utara, itu makanan olahan juga banyak mengandung zat kimia tambahan seperti pengawet. Konsumsi penganan itu berdampak serius dalam jangka panjang. Anisa merasa belum siap, sehingga kembali ke rumah untuk menenangkan diri.
Mendengar rencana pengangkatan payudaranya, adiknya menyarankan untuk mengonsumsi kefir sebagai alternatif pengobatan. Anisa menurut saran adiknya dan menunda operasi pengangkatan payudara.
Adiknya menghubungi produsen kefir di Kota Bandarlampung, Adhie Lam. Ia kemudian memberikan ramuan yang terdiri atas kefir, madu bawang, dan madu trigona. Ketiga bahan itu terpisah di botol berbeda. Sejak November 2018, Anisa mengonsumsi masing-masing 2 sendok makan kefir, madu bawang, dan madu trigona. Frekuensi konsumsi 3 kali pada pagi, siang, dan sore setiap sebelum makan atau dalam keadaan perut kosong.
Madu bawang merupakan jus campuran umbi bawang putih, jahe merah, whey kefir, perasan lemon, dan madu. Adhie Lam menyimpan semua bahan yang berpadu itu dalam stoples tertutup selama 17 hari hingga siap konsumsi. Menurut Adhie Lam fermentasi selama belasan hari menghasilkan ramuan berkhasiat dan mengurangi aroma bawang putih. Kombinasi dengan madu trigona akan lebih kaya manfaat.
Ubah gaya hidup
Anisa juga meninggalkan kebiasaan lamanya seperti mengonsumsi makanan olahan cepat saji. Gaya hidupnya juga makin baik dengan rutin berolahraga. “Saya olahraga yang hemat saja, berjalan di tempat atau senam mengikuti gerakan dari youtube,” kata Anisa. Benyamin menyarankan agar tetap menjaga pola hidup sehat, khususnya menghindari makanan olahan atau melalui banyak tahapan pemrosesan yang membahayakan kesehatan.

Konsumsi makanan olahan secara berlebih dapat meningkatkan risiko kanker.
Selain itu Anisa juga berusaha untuk lebih santai menghadapi tuntutan pelanggannya untuk segera menyelesaikan jahitannya. Selama enam bulan, Anisa disiplin mengonsumsi ramuan kefir dan madu itu tanpa absen sekali pun. Ia juga menyetop konsumsi aneka makanan olahan dan berlemak tinggi. Harapan membaik itu singgah di benak Anisa ketika meraba payudara tidak menemukan benjolan.
Benyamin menuturkan, pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) sangat bermanfaat untuk mendeteksi tumor sejak dini. Namun, untuk memastikan dugaannya itu Anisa memeriksakan diri pada Maret 2019. Dokter yang menyarankan operasi itu kaget ternyata payudara kiri Anisa bebas tumor. Sel-sel ganas tidak terdeteksi lagi.
Kondisi terus membaik setelah Anisa mengonsumsi kefir bukan kebetulan. Banyak riset ilmiah yang membuktikan kefir manjur mengatasi kanker atau tumor. Chen dan rekan dari McGill University, Quebec, membuktikan kefir menghambat pertumbuhan tumor pada hewan uji dan terbukti menghambat pertumbuhan tumor pada sel kanker payudara. Hal itu menunjukkan kefir berpotensi sebagai pilihan lain dalam menghindari pertumbuhan tumor agar tidak semakin mengganas.
Menurut produsen kefir asal Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya, kefir mengandung asam amino esensial sehingga memungkinkan aliran nutrisi ke seluruh sistem tubuh lebih mudah. Alumnus Universitas Padjadjaran itu menuturkan, kefir dapat melindungi dan memperbaiki bagian dalam tubuh yang mengalami kerusakan. Bagaimana peran madu trigona dalam proses penyembuhan itu?
Menurut konsultan madu hutan liar di Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Ahmad Jumat Suhada, madu trigona khususnya yang berwarna gelap sangat cocok untuk mengobati tumor. “Madu trigona mampu menyeimbangkan nutrisi dan energi,” kata Suhada. Akibatnya pasien tumor makin bugar seperti pengalaman Anisa. Madu trigona, kefir, dan madu bawang bahu-membahu mengatasi sel ganas. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK KEPITING GANAS

Kefir Versus Kepiting Ganas

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 10/11/2018

Ramuan herbal kefir, madu trigona, dan fermentasi bawang madu dapat mengecilkan kanker getah bening.
Kombinasi kefir dan madu membantu mengatasi kanker kelenjar getah bening di leher.
Sudarmanto terkejut mendapati benjolan seukuran kelereng di lehernya. “Saya tidak mengetahui saat pertama kali benjolan itu muncul,” ujar Sudarmanto. Ia tidak merasakan sakit atau nyeri dengan kehadiran benjolan itu. Pria asal Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, itu menduga benjolan hanya gondong dan akan mengecil dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Pria 39 tahun itu pun mengabaikan benjolan dan beraktivitas normal. Ternyata prediksi Manto—sapaan Sudarmanto—meleset. Bukannya mengecil, benjolan itu membesar. Selang dua bulan pada Mei 2017, ukuran benjolan sebesar telur puyuh. Selain itu, ia merasakan sakit kepala hebat. Khawatir dengan kondisi kesehatannya, ayah 1 anak itu pun memeriksakan diri ke dokter di sebuah rumahsakit di Jakarta Barat.
Menolak operasi
Dokter yang memeriksa mendiagnosis Manto terkena pembengkakan kelenjar tiroid. Menurut dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Melinda 2, Kota Bandung, dr. Krisna Mulasimadhi, Sp.PD., penyebab pembengkakan kelenjar tiroid yaitu peradangan dan nonperadangan. Jika pembengkakan kelenjar tiroid karena peradangan suara penderita serak dan nyeri saat benjolan itu tersentuh.
Pembengkakan kelenjar tiroid kelenjar getah bening bukan karena peradangan terjadi akibat kekurangan yodium. Dokter yang memeriksa membekali Manto obat pengempis benjolan. Meski Manto disiplin mengonsumsi obat hingga sepekan berselang, tidak ada perubahan berarti. Ukuran benjolan membesar. Itulah sebabnya, ia memeriksakan diri ke dokter bedah di rumah sakit yang sama.
Hasil pemeriksaan itu menunjukkan benjolan itu berdiameter 3,5—4 cm di leher sebelah kiri. Dokter bedah yang memeriksa menyarankan Manto untuk menjalani operasi pengangkatan benjolan itu. Pria asli pesisir barat Provinsi Lampung itu menolak operasi. “Saya khawatir efek samping operasi,” ujarnya. Manto menduga benjolan tergolong kanker atau tumor.

Konsumi daging merah berlebih dapat menyebabkan kanker.
Menurut herbalis di Lampung, Adhie Lam benjolan di leher Manto tergolong kanker ganas dan sudah memasuki stadium 4. Dokter yang menangani Manto membenarkan bahwa benjolan di leher itu kanker—berasal dari bahasa Yunani carnros, berarti kepiting. Sebutan itu merujuk pada karakter kepiting yang tidak melepas mangsa begitu menjepit. Manto memilih herbal berkhasiat untuk mengatasi benjolan itu. Setelah mengumpulkan informasi dari kerabat dan tetangga, Manto memilih kefir.
“Jadi saya mengonsumsi fermentasi susu atau kefir yang terkenal antikanker,” kata Manto. Setiap hari ia meminum 250 ml kefir. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari atau total 750 ml. Saat mengonsumsi kefir, Manto berkonsultasi dengan Adhie yang meresepkan madu trigona, fermentasi bawang putih dengan madu, dan sambung nyawa. Bawang putih berkhasiat antiradang dan bagus untuk pencernaan. Sambung nyawa bermanfaat menguatkan organ hati. Sementara madu trigona meningkatkan daya tahan dan menyegarkan tubuh.
Benjolan pecah

Adhie Lam, herbalis asal Lampung.
Menurut Adie Lam Kefir ampuh sebagi antikanker jika dikombinasikan dengan herbal lain. Dua hari setelah mengonsumsi herbal itu Manto kerap merasakan tubuh terasa panas. Sensasi panas itu ia rasakan 1—2 jam. “Saya tidak terlalu merasakan sensasi panas pada pagi dan siang karena sibuk beraktivitas,” ujar Manto. Namun, saat malam ia merasakan betul sensasi panas itu. Pada malam hari ia sulit tidur.
“Kalau bergerak sedikit saja sakitnya luar biasa, kepala terasa ditusuk.” kata Manto. Apalagi ia memakai kasur busa yang membuat badan “tenggelam”. Demi meraih kesembuhan, Manto tetap mengonsumsi herbal itu. Menurut Adhie panas itu bukti tanaman obat sedang bekerja. Sepekan mengonsumsi herbal itu, Manto tidak merasakan sakit kepala dan leher. Ia pun kembali bisa berolahraga seperti main futsal dan berlari.
Manto menghindari konsumsi daging merah karena dapat memicu sel kanker berkembang. Sebulan berselang benjolan mulai mengecil. Ia gembira dengan perubahan itu. Tiga bulan setelah konsumsi herbal benjolan makin kecil hingga seukuran kacang tanah. Karena merasa benjolan hilang, ia pun mengonsumsi daging merah dan merokok. Tiga hari kemudian, ia merasakan pusing yang luar biasa.
Perkembangan berikutnya benjolan kian membesar seperti telur ayam. Sebulan kemudian benjolan itu pun pecah dan Manto harus menjalani operasi pada Maret 2018. Benjolan itu pecah karena akar dari sel kanker menembus pembuluh darah yang terletak di leher. Manto pun harus menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali. Pada Juli 2018 ia menjalani kemoterapi terakhir dan memulai konsumsi kefir lagi.
Menurut riset peneliti Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, dr. Amaylia Oehadian Sp.PD-KHOM., kefir bersifat antikanker. Konsumsi 500—600 ml kefir per hari mampu menghambat pertumbuhan kanker. Itu membuktikan kefir dapat menurunkan aktivitas proliferasi sel setelah tumbuh kanker. Kefir berperan sebagai imunomodulator dan antitumor.
Sebagai imunomodulator, kefir meningkatkan sistem imun yang berperan dalam immune surveillance tumor sehingga tumor atau kanker tidak berkembang. Kanker getah bening salah satu penyakit ganas yang menyebabkan kematian.
Getah bening adalah sistem jaring-jaring pembuluh dan kelenjar getah bening. Sistem itu berfungsi mengeluarkan bakteri dan partikel asing lain dari jaringan, serta menjaga keseimbangan cairan dan protein dalam darah. (Tiffani Dias Anggraeni)

KEFIR UNTUK KISTA