Minggu, 29 Desember 2019

KEFIR UNTUK HIV

Kefir Pendamping Terapi HIV

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 12/10/2018

Kefir pendamping terapi HIV.
Kefir membantu mengendalikan virus maut Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Hesti Saufika kerap menjumpai ruam di tubuhnya. Sesekali ia juga merasakan gatal. Namun, warga Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, itu tidak acuh lantaran berpikir hanya masalah kulit. Ia lantas menjalani hari-hari seperti biasa. Pada 2016, Hesti mengalami demam, sakit kepala, dan lemas. Pemeriksaan dokter menunjukkan ia terserang tifus. Hesti lantas mengonsumsi obat medis layaknya pasien tifus.
Namun, gangguan kesehatan itu tak kunjung berakhir. Berbulan-bulan Hesti tergolek di tempat tidur karena tubuhnya sangat ringkih. Tifus yang tak kunjung sembuh itu mengharuskan Hesti untuk menjalani serangkaian pemeriksaan dan cek darah. Betapa terkejutnya saat ia mengetahui bahwa dirinya positif Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hesti tak menyangka ada virus mematikan itu di dalam tubuhnya.
Jarum suntik
Hesti penasaran darimana virus itu berasal. Pasalnya, sang suami yang juga menjalani pemeriksaan dan cek darah menunjukkan negatif HIV. Ia lantas merenung dan menyusuri kisah masa lalu. Ia teringat bahwa almarhum suami pertamanya merupakan pengguna jarum suntik obat terlarang. “Dari sanalah kemungkinan virus itu bermula,” katanya. Lambat laun kondisi tubuh perempuan berusia 32 tahun itu kian menurun.
Ia tak sanggup berjalan, bahkan sekadar menggerakkan tangan maupun kaki amat sulit. Bobot tubuh melorot dari 60 kg menjadi 45 kg. Kadar CD4+ hanya 9 sel/ml. “Dokter mengatakan jika kadar CD4+ di bawah 10 sel/ml artinya seseorang tinggal menunggu panggilan saja dari Tuhan,” kata Hesti. Seseorang dikatakan mengidap AIDS jika angka CD4+ kurang dari 300 sel/ml.
Dalam kondisi normal, konsentrasi CD4+ mencapai 500—1.500 sel/ml. Untung saja, Hesti merupakan tipe orang yang selalu berpikiran positif dan ceria. Perlahan ia menerima kondisi tubuhnya dan patuh menjalani terapi medis. Dokter di Tangerang Selatan, Banten, dr. Prapti Utami mengatakan virus HIV dan penyakit AIDS tidak membunuh pasien secara langsung.
Penyakit itu menyerang sistem kekebalan atau imun tubuh. Oleh karena itu, pasien menjadi rentan terserang patogen. Setelah seseorang mengidap HIV/AIDS maka beragam penyakit seperti tuberkulosis, sariawan, dan hepatitis dapat masuk dengan mudah. Penyakit sekunder itulah yang menyebabkan kematian pasien. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim ada sekitar 36,9 juta penduduk dunia mengidap HIV pada 2017.
Dari jumlah itu 59% pasien berusia dewasa dan 52% anak-anak. Lantaran HIV sudah menjadi isu kesehatan global kini pelayanan terhadap pengidap HIV kian membaik. Sebagian pasien menjalani terapi antiretrovial (ART). Terapi ART berperan menghambat perkembangan virus sehingga pasien bisa menjalani hidup normal dan bertubuh bugar. Oleh karena itu, Hesti pun tak bisa lepas dari terapi ART.
Konsumsi kefir

Madu meningkatkan daya tahan tubuh pasien HIV.
Atas saran seorang rekan, Hesti mengonsumsi kefir sebagai pendamping terapi. Ia khawatir terlalu sering mengonsumsi obat-obatan kimia bisa berpengaruh kurang baik pada organ tubuhnya. Pada awal konsumsi, Hesti hanya minum kefir seperempat gelas. Frekuensi minum dua kali sehari antara pukul 10.00—15.00.
Saat pertama kali minum kefir, ia mengalami efek detoksifikasi seperti mual dan muntah. Namun, ia bergeming dan melanjutkan konsumsi kefir. Hesti meyakini kefir sebagai jalan kesembuhan. Benar saja, usai rutin minum kefir bersama madu selama hampir setahun ia kembali bugar.
Bobot tubuhnya pun kembali seperti sedia kala. Yang menggembirakan, hasil pemeriksaan kadar CD4+ Hesti mencapai 744 sel/ml. Dokter yang menangani bahkan tak percaya dengan kondisi Hesti saat ini. Lantaran merasakan perubahan yang positif pada tubuhnya, Hesti tetap rutin minum kefir. “Kefir sudah menjadi bagian gaya hidup sehari-hari,” katanya.
Periset dari Departemen Biologi, Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Yanji, Tiongkok, Ying Shen dan rekan menyatakan bahwa kefir kaya akan protein, kalsium, vitamin B12, niacin, dan asam folat. Produk olahan susu itu merupakan probiotik alami yang bila dikonsumsi secara teratur mampu merangsang sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan fagositosis dalam tubuh.
Dengan begitu tubuh terbebas dari virus, bakteri, sel-sel jahat, bahkan jaringan mati yang bisa berakibat buruk bagi tubuh. Kefir memiliki efek tidak langsung pada sistem kekebalan tubuh dengan membentuk peptida bioaktif dalam proses fermentasi. Kefir juga berguna meredakan gangguan usus, mengurangi perut kembung, dan meningkatkan kesehatan keseluruhan sistem pencernaan.
Manfaat lainnya yakni menurunkan kandungan kolesterol, serta memperkuat fungsi hati dan empedu. Juga mengusir beragam bakteri penyebab penyakit seperti Mycobacterium tuberculosisEscherichia coli, Shigella, dan Salmonella. Bagi Hesti kefir sangat membantu memulihkan kondisi kesehatannya. (Andari Titisari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Agar berkomentar dengan baik dan sopan sesuai standar komunitas kami

KEFIR UNTUK KISTA