Minggu, 29 Desember 2019

KEFIR AKHIRI DIABETES

Kefir Akhiri Diabetes

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 15/11/2019

Kefir kaya mikroflora dan gizi bisa meningkatkan kualitas insulin bagi penderita diabetes melitus.
Rutin mengonsumsi kefir mampu meredakan dampak diabetes.
Eulis Ratnasari masygul. Dokter menyarankan amputasi hingga setengah betis pada kaki kiri ibu 2 anak itu. Kondisi Eulis pada pertengahan Januari 2019 itu memang memprihatinkan. Bagian jempol hingga punggung kaki membusuk bernanah akibat luka yang tak kunjung kering. Ia membungkus luka dan memberi antibiotik. Warga Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten itu mengidap diabetes melitus. Pada Desember 2018 kadar gula darahnya 180—186 mg/dl.
Pada awal Januari 2019 muncul benjolan di ibu jari kaki kiri. Merasa terganggu, Eulis meminta bantuan temannya yang seorang perawat untuk membuang benjolan. Benjolan hilang malah muncul masalah baru. Luka karena operasi tak kunjung sembuh dan malah membusuk. Setelah melakukan pemeriksaan lanjut, kadar gula darah perempuan 44 tahun itu melonjak hingga 468 mg/dl.
Tipe dua
Kadar gula darah Eulis turun menjadi 230—250 mg/dl setelah menggunakan insulin selama 6 hari. Namun, luka masih tak kunjung kering. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin. Sohor dengan julukan mother of disease atau ibu dari segala penyakit. Tingginya kadar gula dalam darah bisa memicu kerusakan jaringan dan organ.
Beberapa organ yang rusak akibat kadar gula darah tinggi antara lain mata, ginjal, saraf, dan sistem peredaran darah. Sekitar 95% penderita diabetes adalah diabetes tipe 2 yang terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang memadai. Namun, sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efisien untuk mengantarkan glukosa memasuki sel agar diubah menjadi energi. Dunia medis memandang diabetes tipe 2 tidak bisa disembuhkan.
Solusi yang kerap dilakukan hanya mengendalikan gula darah. Caranya diet sehat, olahraga, mengonsumsi obat, dan terapi insulin. Terapi insulin dilakukan ketika penggunaan obat dirasa kurang efektif. Menyembuhkan diabetes sesungguhnya mengembalikan fungsi pankreas dan menyediakan bahan baku memadai untuk memproduksi insulin. Upaya pemberian obat dan terapi insulin hanya mengontrol kadar gula darah.
Ibarat ban bocor, menggonsumsi obat dan terapi insulin hanya memompa ban hingga bisa digunakan sesaat. Tidak ada upaya menambal ban bocor. Oleh karena itu, upaya demikian berpotensi bocor makin parah. Penyebab diabetes bisa jadi akibat salah gizi. Gizi yang kurang adalah asam amino esensial. Insulin terdiri atas 21 gugus asam amino esensial dan 30 gugus asam amino non-esensial dan esensial bersyarat.
Atas dasar itulah maka upaya penyembuhan diabetes melitus bisa dengan cara memperbaiki sistem pencernaan, memperbaiki metabolisme, dan memperbaiki asupan gizi. Cara memperbaiki asupan gizi dengan mengonsumsi makanan sesuai angka kecukupan gizi ditambah kefir minimal 500 mililiter per hari.
Kefir

Eulis Ratnasari mengidap diabetes melitus dan batal amputasi setelah rutin mengonsumsi kefir.
Eulis menempuh jalan itu, menjaga pola makan plus konsumsi kefir, untuk mengendalikan kadar gula darah. Ia menolak saran dokter untuk menjalani amputasi. Eulis mengonsumsi kefir atas saran kolega. Perempuan 44 tahun itu juga akrab dengan kefir. Bahkan, kondisi ibu kandung Eulis yang mengidap diabetes juga membaik setelah mengonsumsi kefir. Eulis mengonsumsi 500 mili liter kefir prima super (mengandung 15% kolostrum) per hari. Setiap hari 3 kali sehari sebelum makan.
Selang 2 pekan mengonsumsi rutin kefir, luka di kaki Eulis mengering. “Padahal dugaan perawat baru akan kering 3 bulan,” katanya. Kadar gula darah pun berangsur normal di bawah 140 mg/dl setelah mengonsumsi kefir. Dua bulan setelah rutin mengonsumsi kefir, Eulis sudah bisa memakai sepatu dan mengendarai sepeda motor. Puncaknya pada hari raya sudah bisa mengendarai mobil mengantar keluarga antarkota. Amputasi batal dan Eulis makin bugar.
Satu gelas kefir mengandung sekitar 300 miliar mikroflora sengat membantu mengoptimalkan pencernaan. Zat gizi tinggi yang terkandung pada kefir pun mendukung metabolisme untuk meningkatkan kualitas insulin. Oleh karena itu, insulin bisa berproduksi semestinya, mengantarkan glukosa ke sel menjadi energi sebagai bahan bakar regenerasi sel. Meski demikian kefir bukan sebagai penurun gula darah.
Cara kerjanya meregulasi metabolisme menjadi paling sesuai dengan kebutuhan. Artinya tidak akan menyebabkan penderita diabetes menjadi hipoglikemik. Penyembuhan menggunakan kefir tidak melulu berpatokan pada kadar gula darah. Namun, pada parameter kesehatan lainnya, misal gejala sering buang air kecil, mudah haus, sulit berkeringat, lemas, dan luka sulit kering. Jika gejala itu tidak dirasa lagi bisa dikatakan kondisi tubuh membaik.
Adapun untuk mempercepat perbaikan sel rusak bisa dengan menambahkan 25 mililiter kefir kolostrum. Kefir kolostrum mengandung insulin 40 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan kefir optima (kefir dengan fermentasi normal bagian padat dan bening tak dipisahkan). Kolostrum juga mengandung growth factor yang sangat membantu regenerasi sel. Secara empiris banyak kasus pasien diebetes melitus yang sembuh setelah mengonsumsi kefir. Meski demikian butuh kajian lebih lanjut untuk menjelaskan duduk perkaranya. (Ir. Andang Kasriadi, ketua Komunitas Kefir Indonesia)

KEFIR UNTUK TALASEMIA

Kefir Versus Talasemia

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 13/02/2019

Kefir hasil fermentasi susu membantu menaikkan kadar hemoglobin penderita talasemia.

Berhenti transfusi darah karena talasemia setelah rutin mengonsumsi kefir dan madu.
Jasmine—yang bersangkutan enggan disebut namanya—remaja yang lincah dan aktif berkegiatan di sekolahnya. Namun, pada 2017, remaja berusia 17 tahun itu mudah lelah. Bahkan, mengikuti upacara bendera pada Senin pagi pun tak sanggup. Ia pernah pingsan dan terkulai lemah saat upacara. Ayahnya segera memeriksakan Jasmine di sebuah rumah sakit di Lampung.

Kurma mampu menaikkan stamina tubuh.
Setelah memeriksa, dokter menyatakan Jasmine menderita talasemia atau penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel darah merah yang abnormal.Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) talasemia merupakan penyakit genetik dengan tingkat kejadian terbanyak di dunia. Kelainan darah itu ditandai dengan hilangnya salah satu rantai globin antara rantai alfa atau beta baik akibat tidak terbentuk atau berkurang jumlahnya.
Hemoglobin bertahan
Menurut dokter di Rumah Sakit Amanda, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dr. Raisa Janet Ariestha, talasemia adalah penyakit genetik atau bawaan. Gejala penyakit itu antara lain kulit pucat dalam waktu lama, mudah lelah, dan menurunnya daya tahan tubuh.Untuk mengatasi talasemia Jasmine rutin menjalani transfusi darah setiap 2—3 bulan sekali. Bila selesai tranfusi, hemobglobin (Hb) Jasmine akan naik dan bertahan untuk sementara di angka 9,3 g/dl. Jika dalam kondisi drop, Hb Jasmine anjlok hingga 7,3 g/dl, bahkan 6,4 g/dl.
Dokter Raisa Janet Ariestha menuturkan, nilai Hb normal berbeda untuk bayi, anak, dan dewasa. Secara umum Hb dikatakan normal antara 12—16 g/dl. Namun, karena gangguan pembentukan rantai globin pada penderita talasemia, maka terjadi penurunan Hb dari tingkatan yang ringan sampai dengan berat. Raisa mengatakan, transfusi darah menjadi upaya untuk mengembalikan kondisi tubuh bagi penderita talasemia.

dr. Raisa Janet Ariesta, dokter di Rumah Sakit Amanda, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Transfusi darah rutin bukan kegiatan yang menyenangkan bagi semua orang terutama Jasmine. Ia pun sering tak kuasa menahan tangis saat membayangkan keadaan dirinya sendiri. Keluarganya pun terus memberikan semangat untuk memotivasi Jasmine dalam menjalani penyembuhannya. Orang tua Jasmine berupaya mencari kesembuhan, termasuk menghubungi produsen kefir Adhie Lam.
Adhie Lam menyarankan Jasmine untuk rutin mengonsumsi kefir kolostrum. Jasmine berharap sembuh sehingga memenuhi saran itu. Pada Oktober 2018 ia mulai mengonsumsi 2 sendok makan kefir kolostrum dan 2 sendok makan madu trigona. Ia mencampur keduanya dan menambahkan air hangat secukupnya, mengaduk rata, dan meminumnya sebelum makan. Frekuensi konsumsi 3 kali dalam sehari.
Sejak mengonsumsi kefir, Jasmine menghentikan transfusi darah. Selain itu perempuan yang kini berusia 19 tahun itu juga minum madu, jus kurma, dan fermentasi buah madu. Buah madu yang dimaksudkan adalah berbagai buah-buahan yang diiris kecil. Irisan buah direndam dengan madu di dalam wadah tertutup seperti stoples. Konsumsi buah fermentasi setelah 1 bulan penyimpanan.
“Jus kurma madu selama ini sangat efektif untuk menaikkan stamina dan hemoglobin secara alami. Terbukti dari beberapa rekan yang pernah mengonsumsi ramuan serupa,” kata Adhie Lam. Jasmine disiplin mengonsumsi beragam ramuan itu. Satu bulan berlalu, Jasmine tetap merasa lemah dan kulit pucat. Namun, Adhie Lam menyarankan Jasmine untuk mengonsumsi kefir dan madu.

Adhie Lam, produsen kefir di Lampung.
Menurut Lam pada beberapa kasus, konsumen kefir mengalami proses detoksifikasi dengan gejala seakan kesehatan konsumen menurun. Oleh karena itu, Jasmine tetap mengonsumsi kefir dan madu. Dua bulan pun berlalu, orang tua Jasmine mengecek kadar hemoglobin putrinya. Hasil laboratorium menunjukkan hemoglobin Jasmine meningkat signifikan, 8,3g/dl.
Padahal, sejak mengonsumsi kefir, Jasmine tidak lagi transfusi darah. Itulah sebabnya Jasmine antusias mengonsumsi kefir dan madu. Pengecekan terakhir pada Desember 2018 menunjukkan kadar hemoglobin mencapai 8,3 g/dl. Hingga kini kondisi Jasmine terus membaik. Dokter juga mengizinkan Jasmine konsumsi kefir.
Deteksi dini
Jasmine berusaha untuk tetap bertahan dalam segala aktivitasnya. Selain mental, fisik seseorang juga dapat terganggu khususnya pada reproduksi remaja. Penelitian Hermien W. Moeryono dan rekan dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, talasemia dapat mengakibatkan terhambatnya pubertas pada remaja.
Keterlambatan pubertas karena endapan zat besi yang tinggi. Deteksi dini status pubertas pada anak penderita talasemia sangat disarankan. Talasemia seringkali menyebabkan gangguan tumbuh kembang. Menurut Hermien deteksi dilakukan pada anak perempuan yang menginjak usia 8 tahun sedangkan pada anak laki-laki ketika berumur 9 tahun.
Menurut Ketua Komunitas Kefir Indonesia (KKI), Andang Kasriadi, “Kefir kolostrum adalah kefir yang paling unggul. Konsentrasi proteinnya paling tinggi dibandingkan dengan yang lain.” Kefir mengandung protein dan asam amino esensial yang lengkap yang dibutuhkan tubuh. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK SAKIT KUNING

Kefir untuk Sakit Kuning

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 10/04/2019

Kefir pilihan pengobatan dari berbagai penyakit.
Pilihan lain pengobatan hepatitis, konsumsi kefir.
Kulit tubuh Saimo Pranoto tampak kuning. Pria 43 tahun itu sering merasakan nyeri perut. Ayah tiga anak itu juga sulit memejamkan mata saat malam hari.“Tubuh saya kurus sekali. Bola mata menguning, air kemih juga kuning. Sampai-sampai dokter bilang, saya bisa sembuh tinggal mukjizat saja,” kata Saimo. Pada Maret 2017 ia positif mengidap hepatitis atau penyakit kuning.

Saimo Pranoto bersama anak bungsunya. Kini keluarganya rutin mengonsumsi kefir untuk daya tahan tubuh.
Tubuh pasien hepatitis seperti Saimo Pranoto berwarna kuning karena terganggunya metabolisme bilirubin pada hati. Menurut dokter di Rumah Sakit Amanda Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dr. Raisa Janet, pemicu hepatitis adalah virus mumps, rubella, herpes, dan cytomegalovirus. “Penularan virus hepatitis dapat terjadi melalui kontak cairan tubuh. Di dalam tubuh inang baru, virus akan bereplikasi kemudian menyerang hingga merusak sel-sel hati,” kata Raisa. Serangan virus hepatitis akan mengganggu sistem metabolisme sel-sel hati.
Istirahat total
Selain itu konsumsi alkohol dan obat-obatan dalam jangka panjang juga memicu gengguan hati itu. Konsumsi paracetamol dengan dosis yang berlebihan, penggunaan obat antituberkulosis dapat berujung pada hepatitis. Dokter alumnus Universitas Tanjungpura, Pontianak itu mengatakan, gejala hepatitis antara lain warna kulit dan bagian putih mata menguning, demam, kehilangan nafsu makan, dan kurangnya konsentrasi.
Hepatitis yang terjadi kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, jika lebih dari 6 bulan; hepatitis kronis. Raisa menyarankan, pasien yang terjangkit hepatitis harus istirahat total. Selain itu pasien harus menjaga kebersihan tubuh, lingkungan, serta makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Menjaga daya tahan tubuh adalah hal yang utama untuk terhindar dari serangan berbagai penyakit. Perbanyak asupan vitamin dan olahraga menjadi kunci untuk tetap bugar.
Saimo Pranoto memutuskan untuk mengonsumsi kefir atas saran rekannya. Pada Maret 2018, Saimo minum segelas larutan susu fermentasi itu atau 200 ml. Frekuensi konsumsi tiga kali sehari sebelum makan. Ia memperoleh kefir dari produsen di Lampung, Adhie Lam. Pedagang buah-buahan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, itu mengombinasikan kefir dengan 2 potong tapai singkong dan 2 butir kuning telur ayam kampung.
Ia mengaduk rata campuran itu dan melahapnya sekaligus. Kadang-kadang ia juga menambahkan madu untuk memberi sedikit rasa manis. Berselang satu pekan, Saimo sangat merasakan peningkatan kualitas kesehatannya. Ia mampu tidur pulas. Nyeri perut yang seakan diiris juga hilang. Keruan saja Saimo senang bukan main. Itulah sebabnya, Saimo melanjutkan konsumsi kefir hingga delapan bulan. Dosis dan frekuensi konsumsi tetap.

Kuning telur menjadi sumber protein yang dapat dikombinasikan dengan susu kefir.
Keadaan Saimo terus membaik. Ia merasa kembali bugar. Keluhan-keluhan sebelumnya tak bermakna lagi. Untuk memastikan, Saimo kembali menuju rumah sakit untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan menunjukkan fungsi, hati Saimo telah kembali normal. Dokter yang bersangkutan pun menyatakan tidak ditemukan lagi tanda-tanda infeksi dari virus hepatitis.
Khasiat kefir

Dokter di Rumah Sakit Amanda Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dr. Raisa Janet.
Menurut Adhie Lam, kefir bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan. Selain itu kefir juga berkhasiat sebagai antivirus. Adapun kuning telur bermanfaat untuk sumber energi dan sumber omega 3. Saimo menambahkan tapai singkong yang berguna untuk mencegah anemia. Paduan ketiganya itu memabntu mengatasi gangguan hati yang diderita Saimo.
Penelitian Basant M. Morsy dan rekannya dari Beni-Suef University, Mesir menunjukkan hal yang serupa. Kefir memberikan manfaat terapi pada pasien yang terkena virus hepatitis C. Menurut penelitian yang melibatkan beberapa fakultas itu menunjukkan kefir mampu memperbaiki fungsi hati dan peningkatan profil lipid. Eksopolisakarida yang diduga berasal dari bakteri probiotik ditemukan dalam susu kefir.
Senyawa polisakarida itu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga lebih tahan dari serangan virus. Praktikus kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya mengatakan, khasiat kefir adalah sebagai pangan fungsional simbiosis. Kandungan nutrisi dalam susu kefir mudah diserap oleh tubuh. Kandungan protein di dalamnya juga membantu meningkatkan stamina dan pemulian kondisi tubuh. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK MIOMA

Kefir Sirnakan Mioma

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 20/09/2019

Konsumsi kefir membantu mengatasi mioma.

Mioma di tubafolopi menghalangi perempuan hamil. Rutin konsumsi kefir menyingkirkan mioma.

Hikmaini bersama sang suami.
Pepatah lama aegroto dum anima est, spes estterjadi pada Hikmaini. Selama seseorang yang sakit masih memiliki semangat, maka masih ada harapan. Seperti Hikmaini yang terus berharap sembuh ketika dokter mendiagnosis positif mioma. Ia mengetahui mioma di tubuhnya setelah menjalani pemeriksaan Hsterosalpingografi (HSG). Hasil pemeriksaan menyatakan terdapat penyumbatan di tubafalopi atau tabung rahim.
Fungsi tubafolopi membawa sel telur dari ovarium menuju rahim bagian kiri dan kanan. HSG salah satu metode pemeriksaan menggunakan sinar X sehingga memungkinkan dokter melihat struktur rahim dan tubafalopi. Menurut dr. Benyamin Intosius mioma adalah jaringan otot rahim yang tumbuh abnormal di bagian tubuh mana saja termasuk tubafalopi. Menurut Benyamin mioma dengan ukuran kecil tidak menimbulkan gejala pada penderitanya.
Pengangkatan mioma
“Penyebab mioma belum bisa diberkan tolok ukur yang pasti. Tetapi risiko terjangkit mioma lebih rendah bagi wanita yang telah memilki riwayat persalinan,” kata dokter alumnus Universitas Tanjungpura, Pontianak itu.

Adhie Lam produsen kefir di Bandar Lampung.
Penanganan mioma sebaiknya dilakukan secepatnya agar tidak telanjur membesar. Benyamin mengatakan keberadaan mioma cukup mengganggu, tindakan akan dilanjutkan ke tahap pengangkatan mioma atau bagian tertentu yang dipengaruhi.
“Prosedurnya cukup beragam. Semua tindakan akan mengikuti kondisi penderita,” kata Benyamin. Menurut Benyamin sumbatan pada tubafalopi mengakibatkan infertilitas atau ketidaksuburan. Akibatnya sel telur terhalang sampai ke rahim sehingga sperma tidak bisa membuahi sel telur. Hikmaini dan sang suami yang menjalankan program bayi tabung pun kecewa. Nahas usaha mereka sia-sia karena keberadaan mioma.
Rencana operasi pun batal karena kondisinya yang tidak mendukung akibat terserang flu dan batuk. Niat baik untuk membangun keluarga kecil sempat pupus dari harapan perempuan 40 tahun itu. Hikmaini berhenti berharap dan berhenti memikirkan program kehamilan yang telah dijalankan selama 10 bulan. Manusia merencanakan, Tuhan sang Maha Penentu.
Konsumsi kefir
Hikmaini mengonsumsi kefir untuk membantu memulihkan fungsi rahimnya pada Februari 2018. Itu atas saran sepupunya yang merasakan manfaat kistanya mengecil berkat kefir. Alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Bandar Lampung, itu pun berkonsultasi dengan produsen kefir di Bandar Lampung, Adhie Lam, untuk memantapkan diri. Adhie Lam meresepkan 2 sendok makan kefir plus 1 sendok makan madu untuk Hikmaini.

Hikmaini bersama anak pertamanya bernama Adzra Syakra Mayrizka.
Perempuan kelahiran 29 Mei 1979 itu mencampur kefir dan madu di sebuah gelas, mengaduk rata, dan meminumnya sebelum makan. “Tujuannya sehat dulu, jangan yang lain-lain. Bila diberi momongan, itu hanya mukjizat Allah,” kata Adhie. Hikmaini pun patuh. Ia mengonsumsi kefir sesuai dosis itu. “Kadang saking ngebetnya, saya bisa minum 3—4 sendok makan kefir dan 1 sendok makan madu,” kata Hikmaini.
Setelah rutin mengonsumsi kefir, Hikmaini merasakan tubuh lebih bugar. Sebelas bulan kemudian, Hikmaini kaget ketika tanggal 10 belum datang bulan. Lazimnya ia menstruasi setiap awal bulan. Oleh karena itu, Hikmaini mengecek kesehatannya ke dokter. Hasil pemeriksaan dokter sangat mengejutkan. Penyebab keterlambatan datang bulan itu karena Hikmaini positif hamil.
Saat pemeriksaan perdana pada Desember 2018 usia kehamilan baru 6 pekan. Keruan saja Hikmaini girang bukan kepalang. Harap mafhum, dokter pernah mengatakan, Hikmaini akan sulit hamil. Pilihan jalan keluarnya hanya operasi atau program bayi tabung. Namun, pernyataan itu terbantahkan. Selama hamil Hikmaini tetap mengonsumsi kefir. Dosisnya pun tetap, yakni 2 sendok kefir dan sesendok madu.
Hikmaini melahirkan putri pertama berbobot 3 kg pada 22 Juli 2019. Ia memberi nama Adzra Syakra Mayrizka bermakna anugerah yang pandai bersyukur. Ketua Komunitas Kefir Indonesia, Andang Kasriadi mengatakan kefir susu hakikatnya mengandung protein dan asam amino esensial yang lengkap. “Ketika susu sudah menjadi kefir, protein yang terkandung diurai menjadi komponennya seperti asam amino yang merupakan substansi pembentukan sel protein dalam tubuh” kata Andang. Komponen itu menjadi alat bantu tubuh untuk memperbaiki kerusakan di dalam tubuh. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK GAGAL GINJAL

Akhiri Gagal Ginjal

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 04/01/2019

Kefir menjadi alternatif untuk menjaga kesehatan.
Konsumsi herbal dan kefir membantu memulihkan fungsi ginjal.
Semula tangkas dan aktif bergerak, lalu Adhie Lam harus terduduk di kursi roda. Sekadar tidur telentang saja, ia tidak sanggup. Itulah sebabnya, jika mampu terlelap sejam saja Adhie sangat bersyukur. Kondisi itu mendorong keluarga membawa Adhie ke dokter. Setelah memeriksa, dokter mendiagnosis Adhie Lam menderita gagal ginjal.

Kondisi kesehatan Adhie Lam terus membaik setelah mengonsumsi herbal dan kefir.
Organ ginjal tubuh pria berusia 46 tahun itu tidak lagi berfungsi. Berdasarkan hasil laboratorium, kadar protein dalam urine lebih dari 300 mg. Padahal, kadar protein dalam urine maksimal 150 mg. Menurut dokter ginjalnya sudah tidak lagi berfungsi. Salah satu pencetusnya adalah batu ginjal. Menurut dr. Hery Tiera, Sp.U di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta batu ginjal adalah akibat adanya padatan yang menghambat saluran urine.
Padatan itu mengandung kalsium, oksalat, dan asam urat. Hery Tiera mengatakan, padatan terjadi karena endapan zat kalsium, oksalat, dan fosfat. Penyakit itu lebih banyak menyerang kaum pria karena perbedaan hormon yang mampu menghambat pertumbuhan batu ginjal serta aktivitas yang berbeda. Gejala penyakit batu ginjal antara lain merasakan nyeri di area pinggang dan terdapat darah dalam urine yang dikeluarkan ketika buang air kecil.
Terapi kombinasi
Gangguan kesehatan itu dalam jangka panjang itu memicu gagal ginjal. Menurut dokter Hery Tiera gagal ginjal akibat batu ginjal terjadi ketika batu telah menyumbat ginjal kanan dan kiri. Untuk mengatasi gagal ginjal itu, dokter di sebuah rumah sakit di Provinsi Lampung tempat Adhie berkonsultasi menyarankan operasi. Lazimnya dokter akan melakukan cuci darah untuk mengatasi gagal ginjal.
Namun, Adhie Lam memilih pulang karena keterbatasan biaya operasi. Ia tak patah semangat, ia mulai kembali ke kehidupan yang lebih baik. Ia kembali mengatur pola makan. Selain itu ia juga menjalani terapi bekam untuk memulihkan kesehatannya. Ia menjalani terapi bekam setiap 4 hari selama 3 bulan. Bekam merupakan pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia.
Setelah menjalani terapi itu Adhie merasa tubuhnya lebih bugar. Selain itu Adhie memutuskan untuk berdiam di pondok pesantren pada 2015. Tujuannya ingin mendapatkan penyembuhan secara spiritual. Adhie Lam juga mengonsumsi rebusan herbal, yakni akar alang-alang, kumis kucing, daun ceri, daun sirsak, dan daun belimbing wuluh. Kurang lebih segenggam masing-masing herbal itu direbus dengan 3 gelas air hingga mendidih.

Teddy Cahya, produsen kefir asal Kota Cimahi, Jawa Barat.
Menurut Adhie efek konsumsi herbal adalah tubuhnya terasa kian hari kian bugar. Namun, kesehatannya belum berangsur pulih. Adhie tiba-tiba kembali teringat pada kefir. Pria 46 tahun itu pun mengonsumsi 150—200 ml kefir. Meski demikian ia tidak meninggalkan konsumsi herbal.
Ia menambahkan 2 sendok madu, mengaduk rata, dan meminum kefir. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari. Menurut Adhie kefir harus dikonsumsi sebelum makan atau ketika perut kosong agar tubuh menyerap lebih optimal. Jadi, Adhie mengombinasikan tiga terapi sekaligus, yakni bekam, herbal, dan kefir. Ia mengonsumsi kefir sebelum makan. Adapun konsumsi herbal setelah makan.
Kembali berfungsi
Selama kurang lebih 1 tahun menempuh tiga jalan penyembuhan itu. Pada 2015 Adhie Lam mengecek kondisi kesehatannya di sebuah rumah sakit di Provinsi Lampung. Dokter yang dahulu mendiagnosis gagal ginjal kini kembali memeriksa Adhie. Setelah memeriksa intens, dokter menyatakan bahwa ginjal Adhie Lam kembali berfungsi. Keruan saja dokter terheran-heran. Sebab, secara medis sulit mengembalikan kondisi itu.
Produsen kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya, membenarkan kemampuan kefir membantu mengatasi gagal ginjal. Menurut Teddy “Di dalam tubuh manusia, khususnya di saluran pencernaan dibutuhkan bakteri Oxalobacter formigenes untuk dapat menurunkan konsentrasi oksalat dalam saluran kencing,” ujar Teddy.
Bakteri itu didapatkan melalui konsumsi makanan dan minuman yang mengandung probiotik, salah satunya adalah kefir. Bakteri gram negatif itu termasuk ke dalam bakteri asam laktat yang dihasilkan dari fermentasi susu menggunakan kefir. Ketika dikonsumsi, bakteri akan berdiam di saluran cerna. Mereka bekerja mengatur keasaman dan menyeimbangkan konsentrasi kalsium, oksalat, dan asam urat.

Selain fungsi ginjal, daun sirsak kerap dimanfaatkan untuk mengendalikan asam urat dan mampu mengatasi kanker.
Bersamaan dengan kandungan whey kefir yang merupakan cairan elektrolit, kalsium dan oksalat akan lebih mudah dikeluarkan bersamaan dengan keluarnya urine. Dalam jurnal Kefir and HealthA Contemporary Perspective menyebutkan, kefir memiliki sifat antikarsinogenik, antibakteri, antiinflamasi, dan antialergi. Penelitian Guven dan Gulmez pada tahun 2003 menunjukkan kefir lebih baik menghalau senyawa karbon tetraklorida (CCl4) dibandingkan dengan vitamin E.
Karbon tetraklorida adalah senyawa berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat merusak saraf pusat, hati, dan ginjal, bahkan pemicu kanker pada hewan. Kini Adhie Lam dapat kembali beraktivitas. Salah satu pendiri Komunitas Kefir Indonesia itu tidak khawatir akan kesehatannya. Berkat kefir, kondisi kesehatnnya membaik. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK ASMA

Sirna Asma Karena Kefir

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 13/08/2019

Kefir membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
Mengonsumsi kefir membantu meredakan asma.
Awal Juni 2019 amat berkesan bagi Reliando—bukan nama sebenarnya. Dokter di rumah sakit di Jakarta Selatan itu berlibur bersama keluarganya ke Jepang. Sayang, di Negeri Sakura itu Reliando sesak napas, dan batuk. Gangguan itu muncul pada malam hari. Menurut dokter di Kota Malang, Jawa Timur, dr. Zainal Gani, pemicu asma beragam, salah satunya karena alergi. Saat alergi, saluran pernapasan membengkak membuat rongganya menyempit.
Akibatnya penderita kesulitan bernapas. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya itu mengatakan, salah satu cara menanggulangi asma dengan meningkatkan metabolisme tubuh agar kebugaran optimal. Jika tubuh bugar, sistem imun mampu meredam alergen sebelum memicu gejala alergi. Zainal menyarankan pengidap asma rutin berolahraga untuk memperkuat otot pernapasan.

Kekebalan meningkat
Semula Reliando amat bergantung pada obat jika gejala asmanya kambuh. Jika gejala muncul ia harus meminum obat untuk meredakan sesak di dada. Namun, pada 7 Juni 2019 saat berlibur ke Jepang Reliando mencoba alternatif untuk meredakan gejala asmanya. Sang kakak ipar, Budi Yulianto, yang mengikuti liburan itu memberikan 250 mililiter kefir. Setelah mengonsumsi kefir Reliando menjadi lebih nyaman.

Praktikus kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi.
Merasa lebih baik setelah mengonsumsi kefir, Reliando kembali meminta kefir ke saudara iparnya. Ia rutin mengonsumsi segelas kefir setiap hari sebelum tidur. Pasalnya, gejala asma yang diidapnya tidak kambuh setelah mengonsumsi kefir. Setelah kejadian di Jepang Reliando tidak ketergantungan lagi pada obat asma.

Setelah kembali ke tanah air pun Reliando masih rutin mengonsumsi 250 ml kefir sekali sehari pada malam hari. Menurut praktikus kefir di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi, kefir membantu mengatasi asma secara tidak langsung, yakni memperbaiki metobolisme tubuh.
Kefir berperan memperbaiki sistem imun tubuh, sehingga kekebalannya meningkat. Ketika itulah tubuh mampu mengendalikan asma. Menurut Teddy pertahanan awal terhadap organisme asing dari jaringan terluar, yakni kulit, permukaan mukosa pencernaan, dan mukosa saluran pernapasan. Sistem itu memiliki banyak sel yang siap melumat organisme lain pada saat terjadi penetrasi di permukaan masing-masing bagian.
Mikroorganisme di dalam kefir terdiri atas jenis bakteri asam laktat (BAL) seperti Lactobacillus, Streptococcus, dan Acetobacter. Setiap keluarga bakteri itu memberikan kontribusi positif bagi kesehatan tubuh manusia, Lactobacillus plantarum, misalnya, memproduksi plantarisin dan bakteriosin yang menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
Bakteri lainnya Lactobacillus casei memproduksi asam laktat yang sangat banyak. dan melekat pada dinding usus. Lactobacillus casei mencegah pembusukan pada usus, sehingga mengontrol racun yang masuk dalam usus serta mencegah efek yang berbahaya bagi organ penting dan sel di dalam tubuh. Adapun ragi yang terkandung dalam kefir membuat suhu tubuh lebih meningkat, sehingga tubuh lebih hangat dan nyaman.
Secara sederhana, aneka mikroorganisme dalam kefir memperbaiki kerusakan pada mukus saluran cerna dan mukus saluran pernapasan yang merupakan sistem perlindungan tubuh manusia atau imunomodulator. Tubuh lebih kuat dan mampu mencegah serangan asma seperti yang terjadi pada Reliando. Sejak rutin mengonsumsi kefir, dalam 3 bulan terakhir asma Reliando tidak pernah kambuh.
Kefir Bekal Piknik
Kefir minuman wajib bagi praktikus kefir di Jakarta Selatan, Budi Yulianto. Ayah 2 orang anak itu pun kerap membawa kefir saat liburan, termasuk saat liburan ke Jepang. Budi membawa 2 liter kefir, ditambah setengah sendok teh grain atau bibit kefir. “Satu liter di bagasi dan 1 liter di tas kabin. Sayang kefir di kabin disita di bandara tidak boleh dibawa ke luar negeri,” kata Budi.

Selama di Negeri Sakura, setiap malam Budi rutin membuat kefir. Ia menungkan 1 liter susu ke dalam wadah bersisi setengah sendok teh bibit grain. Setelah meminum kefir, Budi kembali mengisi kembali susu sebanyak yang dikonsumsi. Cara itu efektif tanpa memasukkan kefir ke kulkas. Kualitas kefir dan susu tetap baik dan terjaga. “Bisa bertahan selama 9 hari, hanya asamnya berkurang,” kata Budi.
Menurut Budi ketika hendak meminum kefir jangan lupa menyaring bibitnya. Bisa menggunakan garpu agar bibit tidak keluar dari botol. Menurut ketua Komunitas Kefir Indonesia, Ir. Andang Kasriadi, cara itu efektif bagi para pencinta kefir yang kerap berpergian. Faedah dari kefir tidak hilang. Bibit terus terpelihara dengan adanya penambahan susu. (Muhamad Fajar Ramadhan)

KEFIR UNTUK HIV

Kefir Pendamping Terapi HIV

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 12/10/2018

Kefir pendamping terapi HIV.
Kefir membantu mengendalikan virus maut Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Hesti Saufika kerap menjumpai ruam di tubuhnya. Sesekali ia juga merasakan gatal. Namun, warga Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, itu tidak acuh lantaran berpikir hanya masalah kulit. Ia lantas menjalani hari-hari seperti biasa. Pada 2016, Hesti mengalami demam, sakit kepala, dan lemas. Pemeriksaan dokter menunjukkan ia terserang tifus. Hesti lantas mengonsumsi obat medis layaknya pasien tifus.
Namun, gangguan kesehatan itu tak kunjung berakhir. Berbulan-bulan Hesti tergolek di tempat tidur karena tubuhnya sangat ringkih. Tifus yang tak kunjung sembuh itu mengharuskan Hesti untuk menjalani serangkaian pemeriksaan dan cek darah. Betapa terkejutnya saat ia mengetahui bahwa dirinya positif Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hesti tak menyangka ada virus mematikan itu di dalam tubuhnya.
Jarum suntik
Hesti penasaran darimana virus itu berasal. Pasalnya, sang suami yang juga menjalani pemeriksaan dan cek darah menunjukkan negatif HIV. Ia lantas merenung dan menyusuri kisah masa lalu. Ia teringat bahwa almarhum suami pertamanya merupakan pengguna jarum suntik obat terlarang. “Dari sanalah kemungkinan virus itu bermula,” katanya. Lambat laun kondisi tubuh perempuan berusia 32 tahun itu kian menurun.
Ia tak sanggup berjalan, bahkan sekadar menggerakkan tangan maupun kaki amat sulit. Bobot tubuh melorot dari 60 kg menjadi 45 kg. Kadar CD4+ hanya 9 sel/ml. “Dokter mengatakan jika kadar CD4+ di bawah 10 sel/ml artinya seseorang tinggal menunggu panggilan saja dari Tuhan,” kata Hesti. Seseorang dikatakan mengidap AIDS jika angka CD4+ kurang dari 300 sel/ml.
Dalam kondisi normal, konsentrasi CD4+ mencapai 500—1.500 sel/ml. Untung saja, Hesti merupakan tipe orang yang selalu berpikiran positif dan ceria. Perlahan ia menerima kondisi tubuhnya dan patuh menjalani terapi medis. Dokter di Tangerang Selatan, Banten, dr. Prapti Utami mengatakan virus HIV dan penyakit AIDS tidak membunuh pasien secara langsung.
Penyakit itu menyerang sistem kekebalan atau imun tubuh. Oleh karena itu, pasien menjadi rentan terserang patogen. Setelah seseorang mengidap HIV/AIDS maka beragam penyakit seperti tuberkulosis, sariawan, dan hepatitis dapat masuk dengan mudah. Penyakit sekunder itulah yang menyebabkan kematian pasien. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim ada sekitar 36,9 juta penduduk dunia mengidap HIV pada 2017.
Dari jumlah itu 59% pasien berusia dewasa dan 52% anak-anak. Lantaran HIV sudah menjadi isu kesehatan global kini pelayanan terhadap pengidap HIV kian membaik. Sebagian pasien menjalani terapi antiretrovial (ART). Terapi ART berperan menghambat perkembangan virus sehingga pasien bisa menjalani hidup normal dan bertubuh bugar. Oleh karena itu, Hesti pun tak bisa lepas dari terapi ART.
Konsumsi kefir

Madu meningkatkan daya tahan tubuh pasien HIV.
Atas saran seorang rekan, Hesti mengonsumsi kefir sebagai pendamping terapi. Ia khawatir terlalu sering mengonsumsi obat-obatan kimia bisa berpengaruh kurang baik pada organ tubuhnya. Pada awal konsumsi, Hesti hanya minum kefir seperempat gelas. Frekuensi minum dua kali sehari antara pukul 10.00—15.00.
Saat pertama kali minum kefir, ia mengalami efek detoksifikasi seperti mual dan muntah. Namun, ia bergeming dan melanjutkan konsumsi kefir. Hesti meyakini kefir sebagai jalan kesembuhan. Benar saja, usai rutin minum kefir bersama madu selama hampir setahun ia kembali bugar.
Bobot tubuhnya pun kembali seperti sedia kala. Yang menggembirakan, hasil pemeriksaan kadar CD4+ Hesti mencapai 744 sel/ml. Dokter yang menangani bahkan tak percaya dengan kondisi Hesti saat ini. Lantaran merasakan perubahan yang positif pada tubuhnya, Hesti tetap rutin minum kefir. “Kefir sudah menjadi bagian gaya hidup sehari-hari,” katanya.
Periset dari Departemen Biologi, Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Yanji, Tiongkok, Ying Shen dan rekan menyatakan bahwa kefir kaya akan protein, kalsium, vitamin B12, niacin, dan asam folat. Produk olahan susu itu merupakan probiotik alami yang bila dikonsumsi secara teratur mampu merangsang sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan fagositosis dalam tubuh.
Dengan begitu tubuh terbebas dari virus, bakteri, sel-sel jahat, bahkan jaringan mati yang bisa berakibat buruk bagi tubuh. Kefir memiliki efek tidak langsung pada sistem kekebalan tubuh dengan membentuk peptida bioaktif dalam proses fermentasi. Kefir juga berguna meredakan gangguan usus, mengurangi perut kembung, dan meningkatkan kesehatan keseluruhan sistem pencernaan.
Manfaat lainnya yakni menurunkan kandungan kolesterol, serta memperkuat fungsi hati dan empedu. Juga mengusir beragam bakteri penyebab penyakit seperti Mycobacterium tuberculosisEscherichia coli, Shigella, dan Salmonella. Bagi Hesti kefir sangat membantu memulihkan kondisi kesehatannya. (Andari Titisari)

KEFIR UNTUK KISTA